Kalimat “Dan janganlah kamu mencampuradukkan kebenaran dan kebatilan” sangat memiliki arti yang mendalam. Bagaimana seorang hamba harus tegas dan jelas dalam hal kebenaran dan kebathilan.
Kekasih Allah itu menyaksikan kebenaran. Tidak menyaksikan kepalsuan. Menjadi saksi kebenaran. Menjauhkan kepalsuan. Meninggalkan kesia – siaan. Mengambil kemanfaatan. Yang benar itu benar. Yang batil itu batil. Sesungguhnya yang batil itu akan binasa.
Hidup ini amat singkat. Isi dengan kegiatan bermanfaat. Tinggalkan maksiat. Jauhi mudharat. Hindarkan perbuatan jahat. Jadilah saksi kebaikan dalam membangun peradaban. Dan ingat bahwa dasar sikap bathil itu adakah kebohongan.
Sahabbats, “Dan janganlah kamu campur adukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran,sedangkan kamu mengetahuinya.”
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kutipan ayat pada soal tersebut di atas diambil dari Surah Al-Baqrah ayat 42. Ayat ini sendiri pada pokoknya berisi larangan Allah SWT untuk tidak mencampur adukkan antara yang benar dan yang salah.
Pada ayat ini pula Allah SWT melarang orang-orang menyembunyikan kebenaran apabila ia memang mengetahui kebenaran tersebut. Dengan demikian maka bisa disimpulkan bahwa kutipan ayat ini adalah merupakan dasar perilaku JUJUR.
Baca Juga : Doa Memohon Cukup Harta & Ketaatan